Musim haji tahun 2025 menjadi salah satu penyelenggaraan ibadah haji dengan nuansa yang sangat istimewa. Setelah melewati beberapa tahun pembatasan akibat pandemi dan transisi pemerintahan di Indonesia, pelaksanaan haji kali ini menunjukkan sinyal positif dari sisi pelayanan, koordinasi, hingga kenyamanan bagi para jemaah.
Kementerian Agama RI melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengumumkan bahwa hingga tanggal 23 Juni 2025, sebanyak 74.447 jemaah haji reguler telah berhasil dipulangkan ke Tanah Air. Proses pemulangan dilakukan secara bertahap sejak 14 Juni 2025 dan direncanakan akan berlangsung hingga 2 Juli 2025.
Pemulangan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan logistik dan koordinasi antara pihak Indonesia dan Arab Saudi, tetapi juga menjadi momen haru bagi para keluarga jemaah yang menyambut kepulangan orang tercinta yang telah menjalankan rukun Islam kelima.

I. Rangkaian Pemulangan: Terstruktur dan Tertib
1.1 Tahapan Pemulangan Jemaah
PPIH membagi proses pemulangan jemaah dalam dua gelombang besar:
- Gelombang I (14–26 Juni 2025): Pemulangan jemaah yang berangkat dari Mekkah menuju Bandara King Abdulaziz, Jeddah, lalu diterbangkan langsung ke embarkasi masing-masing di Indonesia.
- Gelombang II (27 Juni–2 Juli 2025): Pemulangan jemaah yang sebelumnya singgah dan bermukim sementara di Madinah.
1.2 Angka Terkini
Per 23 Juni 2025, jemaah yang sudah mendarat di Indonesia mencapai angka 74.447 orang, yang tergabung dalam 187 kloter. Angka ini mencakup:
- 70.522 jemaah haji reguler
- 3.925 petugas kloter
Dengan jumlah keseluruhan jemaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 213.320 orang, maka proses pemulangan baru menyentuh sekitar 35% dari total kuota.
1.3 Daerah yang Sudah Menerima Kepulangan Jemaah
Beberapa embarkasi besar seperti Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi), Surabaya, Solo, Makassar, Batam, Padang, Medan, dan Banjarmasin telah menyambut kedatangan puluhan ribu jemaah. Bandara-bandara ini telah menyesuaikan jam operasi untuk mengakomodasi jadwal penerbangan haji.
II. Proses di Arab Saudi: Koordinasi Internasional yang Rapi
2.1 Peran Misi Haji Indonesia
PPIH Arab Saudi memegang peran sentral dalam mengatur keberangkatan jemaah dari hotel ke bandara. Koordinasi dilakukan dengan:
- Muassasah Asia Tenggara
- Otoritas Bandara Saudi
- Maskapai penerbangan (Garuda Indonesia dan Saudia Airlines)
2.2 Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Terbang
Setiap jemaah diperiksa kondisinya oleh tim medis sebelum masuk bus ke bandara. Mereka yang menunjukkan gejala kelelahan berlebih diberikan penanganan lebih dulu atau diatur ulang jadwal kepulangannya.
2.3 Pengaturan Logistik dan Barang Bawaan
Koper besar jemaah sudah dikirim lebih dulu ke bandara untuk dimuat ke bagasi pesawat. Sementara, koper kabin dan tas paspor tetap dibawa jemaah. Pengawasan dilakukan untuk mencegah barang terlarang dibawa masuk, terutama air zam-zam berlebih.
III. Momen Haru di Tanah Air: Air Mata dan Sujud Syukur
3.1 Suasana Kepulangan
Bandara-bandara di Indonesia menyambut jemaah dengan prosesi penyambutan dari petugas Kemenag, Dinas Kesehatan, dan BPBD. Banyak jemaah terlihat menangis haru, bersujud syukur saat menginjakkan kaki di tanah air.
3.2 Testimoni Jemaah
Beberapa jemaah menyampaikan rasa syukur karena bisa menjalankan ibadah dengan lancar:
“Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Saya bisa wukuf di Arafah dengan tenang dan kembali dalam keadaan sehat,” ujar Siti Maryam (62) dari Embarkasi Surabaya.
“Saya tidak menyangka akan disambut seperti ini. Petugas sangat membantu, makanan cukup, dan tenda di Mina pun nyaman,” kata Haji Sumanto, asal Yogyakarta.
IV. Peran Keluarga dan Komunitas dalam Penyambutan
4.1 Tradisi Sambut Haji
Di berbagai daerah, penyambutan jemaah haji menjadi acara adat dan religius tersendiri. Misalnya:
- Di Aceh dan Padang, keluarga menyambut dengan talam nasi dan kenduri.
- Di Jawa Tengah dan Timur, iringan rebana dan shalawatan mengiringi para jemaah pulang.
4.2 Efek Emosional bagi Keluarga
Banyak keluarga jemaah yang telah menunggu lebih dari 10 tahun karena sistem antrean. Kepulangan menjadi momen pelepasan kerinduan yang mendalam.
V. Evaluasi dan Apresiasi: Penyelenggaraan Haji 2025 Dianggap Lebih Baik
5.1 Apresiasi terhadap Petugas Haji
Kementerian Agama memberi apresiasi tinggi pada petugas PPIH yang bekerja siang malam. Bahkan banyak yang menginap di tenda tanpa AC untuk mendampingi jemaah saat puncak haji.
5.2 Evaluasi Fasilitas
Dibandingkan tahun lalu, tahun ini mengalami perbaikan pada:
- Tenda Mina dengan sistem pendingin
- Pengaturan air zam-zam dan makanan
- Jalur transportasi dari Arafah ke Muzdalifah lebih cepat
VI. Tantangan yang Dihadapi Selama Pemulangan
6.1 Keterlambatan Penerbangan
Beberapa kloter mengalami penundaan karena masalah teknis pesawat atau antrean di bandara Saudi. Namun penanganan cepat dari tim teknis maskapai dan otoritas haji menghindarkan penumpukan jemaah.
6.2 Masalah Kesehatan
Beberapa jemaah lanjut usia mengalami kelelahan dan perlu observasi lebih lanjut di bandara atau RS embarkasi. Sejumlah jemaah wafat juga dipulangkan jenazahnya atas permintaan keluarga.
VII. Data dan Statistik Terkait Pemulangan Haji 2025
Tanggal | Jumlah Kloter Pulang | Jumlah Jemaah | Petugas Kloter |
---|---|---|---|
14 Juni 2025 | 8 | 3.175 | 135 |
15 Juni 2025 | 10 | 3.820 | 154 |
… | … | … | … |
23 Juni 2025 | 187 Total | 74.447 | 3.925 |
Sumber: PPIH Pusat, Kemenag RI
VIII. Perjalanan Masih Berlanjut: Menunggu Gelombang II
8.1 Fokus PPIH Kini Beralih ke Madinah
Para jemaah gelombang kedua saat ini berada di Madinah. Mereka tengah melaksanakan ziarah ke Masjid Nabawi, Raudhah, dan tempat-tempat bersejarah lainnya.
8.2 Jadwal Kepulangan Gelombang II
Gelombang kedua akan dimulai pada 27 Juni hingga 2 Juli 2025. Diperkirakan lebih dari 110.000 jemaah akan pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.
IX. Kisah-Kisah Inspiratif Para Jemaah
9.1 Lansia 87 Tahun yang Tangguh
Seorang nenek asal Nusa Tenggara Barat berusia 87 tahun mampu menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji tanpa kursi roda. Ia menjadi simbol semangat dan keikhlasan.
9.2 Jemaah Tuna Netra
Beberapa jemaah disabilitas juga berhasil menjalankan ibadah haji dengan pendampingan petugas khusus, membuktikan inklusivitas penyelenggaraan haji tahun ini.
X. Penutup: Haji sebagai Momentum Spiritual dan Nasional
Pemulangan 74.447 jemaah haji reguler ke Tanah Air menjadi penanda penting bahwa Indonesia mampu mengelola salah satu proses keagamaan terbesar dunia secara efektif dan penuh empati. Di tengah dinamika sosial, ekonomi, dan politik, ibadah haji menyatukan seluruh umat dalam semangat persaudaraan dan keikhlasan.
PPIH, Kementerian Agama, dan berbagai instansi terkait patut diapresiasi atas kerja kerasnya. Di sisi lain, masyarakat juga menunjukkan kedewasaan dan keteguhan iman yang luar biasa. Harapan besar kini tertuju pada sisa proses pemulangan agar semua jemaah dapat kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan penuh berkah.
Baca Juga : Pelaku Perburuan Satwa Liar di Kawasan Konservasi TN Meru Betiri Diamankan Gakkum Kehutanan